18.11.08

Tak Sampai 60 Detik? Ejakulasi Dinilah!

SEJAUH ini, definisi ejakulasi prematur (premature ejaculation/PE) hanya dibatasi pada masalah terlalu cepatnya pria mengeluarkan sperma pada saat berhubungan intim. Belum adanya batasan mengenai "berapa lama" waktu yang pantas dijadikan patokan pria mengalami ejakulasi prematur jelas dapat menimbulkan masalah dalam menentukan diagnosa.

Saat berhubungan intim, waktu memang tidak akan menjadi persoalan kalau istri mencapai orgasme dalam tempo 10 detik dan Anda mengalami ejakulasi pada 15 detik. Namun, konsep lady first yang menjadi patokan selama ini juga kerap menjadi beban psikologis buat pria.

Nah, problema mengenai "batasan waktu" ini tampaknya akan berakhir. Definisi yang jelas soal waktu setidaknya dapat menjadi titik terang dan informasi berharga bagi pria. Para ahli seksologi terkemuka dalam pertemuan ke-103 Annual Scientific Meeting of the American Urological Association (AUA) di Orlando, Florida, AS, Senin (19/5), ini rencananya bakal menyepakati soal batasan definisi ejakulasi prematur.

Panel internasional yang terdiri dari 21 ahli ejakulasi prematur telah membuat definisi ini berdasarkan tinjauan riset dan pembahasan mendalam pada sebuah pertemuan di Amsterdam, Oktober 2007 lalu.

Definisi resmi menurut para ahli adalah sebagai berikut: " Ejakulasi prematur adalah disfungsi seksual pada pria yang ditandai ejakulasi yang selalu atau hampir selalu terjadi menjelang atau selama satu menit setelah penetrasi ke dalam vagina."

Selain itu, istilah PE juga diartikan para ahli sebagai: "ketidakmampuan pria untuk menunda ejakulasi pada saat penetrasi vagina dan konsekuensi-konsekuensi pribadi yang negatif seperti kondisi tertekan, gelisah, frustrasi, dan menghindari keintiman seksual."

Panel juga setuju bahwa definisi ini bisa diterapkan pada pria yang mengalami ejakulasi dini pada saat melakukan aktivitas seks selain hubungan intim melalui vagina. "Untuk sesuatu yang telah menimbulkan efek mendalam pada pria muda dan tua harus ada batasan definitif untuk mendiagnosa PE," kata Ira Sharlip, MD, urolog asal San Francisco, yang juga merumuskan definisi PE dalam rilis terbaru American Urological Association.

"Harapannya adalah makin banyak pria yang mengalami gejala ini akan memahaminya sebagai kondisi kesehatan aktual dan mereka berupaya mencari pengobatan. Mereka tak perlu lagi menderita dalam kesendirian," ujarnya.

Panel juga mencatat bahwa dalam pertemuan mereka di Amsterdam tidak dihadiri wakil dari industri yang dikhawatirkan akan memengaruhi penyusunan definisi.

Source

No comments: